Karena adanya tekanan dari calon suami dan keluarga, terjadi peningkatan operasi selaput dara untuk mengembalikan keperawanan diantara para pengantin wanita Muslim, demikian berita yang dirilis oleh Daily Mail.
“Ini adalah operasi yang mudah dan hanya membutuhkan waktu setengah jam. Mereka bisa melakukannya pada waktu makan siang tanpa harus memberikan nama asli dan alamat mereka,” demikian ungkap gynaecologist, Dr Magdy Hend.
Di Inggris seorang wanita harus membayar sebesar 4000 pound sterling untuk melakukan operasi pengembalian keperawanan ini. Dari tahun 2005 hingga 2009, mereka yang melakukan operasi jenis ini mengalami kenaikan hingga 25 persen.
Menurut Imam Dr Taj Hargey, pemimpin dari Muslim Educational Centre di Oxford skandal ketidak perawanan di antara kaum Muslim bukan saja bisa membuat si wanita di cerai namun mensahkan untuk dibunuh demi kehormatan. Namun ia mengajak untuk kaum Muslim untuk mengubah trend yang ada, karena apa yang terjadi membuat para wanita memiliki standar ganda dan bersikap munafik.
Menjaga keperawanan bukan saja tuntutan bagi kaum wanita, para pria pun dituntut untuk menjaga keperjakaannya. Menjaga kekudusan hingga hari pernikahan adalah sebuah keharusan, dengan demikian kita menghormati perjanjian kudus dalam sebuah pernikahan. Namun jika semua yang sudah terjadi, maka pengampunan adalah jawabannya. Mengembalikan selaput dara, tidaklah mengembalikan keperawanan dan kekudusan. Tetapi dengan mengampuni masa lalu pasangan dan menerima dirinya apa adanya maka akan membawa kembali berkat Tuhan dan keharmonisan dalam sebuah pernikahan.
Sumber : Daily Mail